Membiasakan diri membaca Al-Quran merupakan amalan yang disukai Allah SWT. Namun lebih baik lagi jika selain membacanya kita juga mencuba untuk menghafalkanya. Ada banyak cara yang dapat kita lakukan supaya lebih mudah mempelajari ayat-ayat Allah.
Dalam sebuah buku yang dikarang Dr Rajib Sirjani yang berjudul Kaifa Tahfadzul Quran, beliau membuat beberapa teknik iaitu pembahasan bersifat primer dan yang bersifat sekunder.
Dalam pembahasan primer, beliau memberikan Sepuluh Rahsia Tip Menghafal Al-Quran Dengan Mudah dan Terbukti Efektif, diantaranya seperti berikut :
Ads
1. Harus Ikhlas
Ini merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam melakukan apa-apa sekalipun. Kerana dengan ikhlas mengharap redha Allah maka apapun yang dilakukan akan diberkati. Sebaliknya bila kita melakukan sesuatu pekerjaan tanpa mengharap redha Allah maka akan menjadi sia-sia.
2. Tekad Kuat
Dengan keinginan dan tekad yang kuat maka kita akan dimudahkan oleh Allah dalam mempelajari dan menghafal Al-Quran. Keinginan kuat akan membuat kita berusaha secara terus-menerus sehingga pada akhirnya membuatnya menjadi suatu kebiasaan yang baik.
3. Nilai Menghafal Al-Qur’an
Salah satu keutamaan bagi kita yang menghafal Al-Quran ialah hati menjadi tenang dan membuat semakin dekat dengan Allah. Ketika kita dapat mengetahui nilai dari menghafal Al-Quran tentu kita akan semakin bersemangat.
Ads
4. Mengamalkan Hafalan
Salah satu tujuan kita dalam menghafal Al-Quran ialah bukan hanya untuk dihafalkan saja namun ketika kita menghafal ayat dan mengetahui maksudnya, maka kita harus berusaha untuk mengamalkan apa yang telah dipelajari dalam kehidupan seharian. Mengamalkan hafalan akan membuat Allah memberikan pengetahuan yang belum kita ketahui sebelumnya.
5. Meninggalkan Dosa dan Maksiat
Semakin banyak kita berbuat dosa dan maksiat maka Allah akan menjauhkan hati kita terhadap cahaya Al-Qur’an. Dosa dan maksiat akan membuat hati keruh sehingga akan membuat kita lebih sukar dan lemah dalam menghafal dan memahami Al-Qur’an.
6. Berdoa
Perbanyakkan doa Ketika memiliki niat untuk menghafal Al-Qur’an dan yakinlah bahawa ketika berdoa tersebut, Allah akan memberikan berkah-NYA. Dan tidak ada hal yang sia-sia dari sebuah doa. Akan lebih baik lagi ketika kita berdoa di waktu-waktu yang mustajab.
Ads
7. Memahami dengan Benar
Memahami arti dari sebuah ayat ternyata akan membuat kita lebih mudah menghafal setiap ayat dalam Al-Quran tersebut, dan memahami maksudnya akan mampu menambah kecintaan kita dalam menghafal Al-Quran.
8. Membaca Tajwid
Pelajarilah ilmu tajwid karena dengannya menghafal Al-Qu’ran akan lebih mudah. Selain itu ganjaran kebaikan akan lebih banyak.
9. Baca Berulang-ulang
Ketika kita membiasakan diri membaca Al-Quran secara rutin dan berulang-ulang akan membuat hafalan kita lebih kuat.
10. Membaca Dalam solat
Akan lebih baik jika ayat yang dihafalkan tersebut dipraktikkan terus atau digunakan setiap kali kita melaksanakan solat wajib atau solat sunat.
Lubuk konten untuk inspirasi bakal – bakal pengantin. Pengantin kini di seeNI. Download seeNI sekarang!
Isi doa ini jika kita renungkan dalam-dalam ternyata sangat mencakup berbagai permintaan yang sangat kita perlukan. Sebab semuanya sering mewarnai kehidupan sehari-hari manusia.
Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau biasa berdo’a dengan do’a sebagai berikut; “Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kebodohanku, dan perbuatanku yang berlebihan dalam urusanku, serta ampunilah kesalahanku yang Engkau lebih mengetahui daripadaku. Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kemalasanku, kesengajaanku, kebodohanku, gelak tawaku yang semua itu ada pada diriku. Ya Allah, ampunilah aku atas dosa yang telah berlalu, dosa yang mendatang, dosa yang aku samarkan dan dosa yang aku perbuat dengan terang-terangan, Engkaulah yang mengajukan dan Engkaulah yang mengakhirkan, serta Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (HR Bukhari – Shahih)
Tema utama dalam doa ini adalah seorang hamba Allah S.W.T. memohon ampunan-Nya. Setidaknya ada tiga belas poin yang diajukan hamba tersebut kepada Rabb-nya. Semuanya ia harapkan diampuni oleh Allah S.W.T. :
#Pertama
“Ya Allah, ampunilah kesalahanku”. Kesalahan dapat mencakup perintah Allah yang dilalaikannya atau larangan Allah yang dilanggarnya.
#Kedua
“Ya Allah, ampunilah kebodohanku”. Manusia tidak luput dari kebodohan. Tidak ada manusia yang memiliki pengetahuan sempurna. Dan kebodohan seseorang seringkali menyebabkan tingkahlaku yang tidak terpuji. Sehingga ia perlu memohon ampunan Allah subhaanahu wa ta’aala atas kebodohan dirinya.
#Ketiga
“Ya Allah, ampunilah perbuatanku yang berlebihan dalam urusanku”. Terkadang kita mengerjakan suatu perbuatan secara tidak adil atau tidak proporsional. Perbuatan berlebihan tersebut sangat mungkin menyakiti hati bahkan menzalimi orang lain. Maka kita berharap ampunan Allah atas perbuatan berlebihan di dalam berbagai urusan.
#Keempat
“Ya Allah, ampunilah kesalahanku yang Engkau lebih mengetahui daripadaku”. Manusia sering mengerjakan kesalahan tanpa ia menyadarinya. Orang lain boleh jadi dengan mudah melihat kesalahannya, tetapi ia sendiri tidak menyadarinya. Maka untuk urusan seperti ini seorang mukmin memohon ampunan Allah Yang Maha Tahu segala sesuatunya. Seorang mukmin mengakui jika Allah S.W.T. merupakan Dzat Yang Maha Tahu perkara yang ghaib maupun nyata, maka iapun mengembalikan segenap dosa yang ia sendiri tidak ketahui kepada Allah subhaanahu wa ta’aala. Yakin bahwa Allah pasti jauh lebih mengetahui dosa yang dilakukan hamba-Nya daripada si hamba itu sendiri.
#Kelima
“Ya Allah, ampunilah kesalahanku”. Manusia bisa terlibat di dalam banyak kesalahan. Maka ia memohon kembali ampunan Allah atas kesalahannya padahal sebelumnya ia telah mengajukannya kepada Allah S.W.T.
#Keenam
“Ya Allah, ampunilah kemalasanku”. Kemalasan dapat menjadi musuh utama yang menyebabkan seseorang menunda bahkan melalaikan suatu kewajiban yang mestinya ia kerjakan. Pengakuannya di hadapan Allah bahwa dirinya terkadang dilanda kemalasan jelas mesti disertai dengan permohonan ampunan Allah atasnya.
#Ketujuh
“Ya Allah, ampunilah kesengajaanku”. Harus diakui bahwa terkadang kita secara sengaja melakukan suatu kesalahan. Entah karena emosi, atau terpengaruh lingkungan atau berbagai alasan lainnya. Yang jelas, semua kesengajaan itu mesti kita istighfar, mesti kita mintakan ampunan Allah atasnya.
#Kedelapan
“Ya Allah, ampunilah kebodohanku”. Subhaanallah, ternyata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sangat mengerti akan kelemahan kita yang satu ini. Manusia memang selalu kekurangan ilmu sehingga ia mustahil luput dari kebodohan. Sehingga permohonan ampunan Allah atas kebodohan diri perlu diajukan berulang-kali.
#Kesembilan
“Ya Allah, ampunilah gelak tawaku yang semua itu ada pada diriku.” Apakah tertawa itu berdosa? Tentunya tidak. Tetapi bila dilakukan secara tidak proporsional ia akan mendatangkan masalah. Allah subhaanahu wa ta’aala berfirman:
“Demi Allah, andai kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian jarang tertawa dan sering menangis.” (HR Tirmidzi – Shahih)
#Kesepuluh
“Ya Allah, ampunilah aku atas dosa yang telah berlalu”. Kita perlu berhati-hati terhadap dosa yang pernah kita lakukan di masa lalu. Sebab boleh jadi dosa tersebut belum sempat kita istighfari di waktu itu. Maka saat ini kita akui dan sesali di hadapan Allah subhaanahu wa ta’aala. Bahkan kita mohonkan ampunan Allah atasnya.
#Kesebelas
“Ya Allah, ampunilah aku atas dosa yang mendatang”. Seorang mukmin sadar jika hidupnya bukan hanya terdiri atas masa lalu dan masa kini. Tetapi juga meliputi masa yang akan datang. Demikian pula dengan dosa yang dikerjakan. Ia tidak hanya terjadi di masa lalu dan masa kini semata. Tetapi tentunya sangat mungkin bisa terjadi di masa mendatang. Oleh karenanya dengan penuh kejujuran ia mengharapkan ampunan Allah atas dosa yang mendatang. Dan tentunya ini tidak boleh dilandasi niat buruk berrencana dengan sengaja berbuat dosa di masa mendatang.
#Keduabelas
“Ya Allah, ampunilah aku atas dosa yang aku samarkan”. Seorang mukmin sangat khawatir dengan dosa yang ia lakukan sembunyi-sembunyi atau tersamar. Sebab ia teringat hadits sebagai berikut:
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda: “Sungguh saya telah mengetahui bahwa ada suatu kaum dari ummatku yang datang pada hari Kiamat dengan membawa kebaikan sebesar gunung Tihamah yang putih, lantas Allah menjadikan kebaikan itu debu yang beterbangan.” Tsauban berkata; “Wahai Rasulullah, sebutkanlah ciri-ciri mereka kepada kami, dan jelaskanlah tentang mereka kepada kami, supaya kami tidak menjadi seperti mereka sementara kami tidak mengetahuinya.” Beliau bersabda: “Sesungguhnya mereka adalah saudara-saudara kalian dan dari golongan kalian, mereka shalat malam sebagaimana kalian mengerjakannya, tetapi mereka adalah kaum yang melakukan perbuatan-perbuatan yang diharamkan Allah jika mereka berkhulwah (menyendiri).” (HR Ibnu Majah – Shahih)
#Ketigabelas
“Ya Allah, ampunilah aku atas dosa yang aku perbuat dengan terang-terangan”. Sedangkan terhadap dosa yang ia kerjakan secara tersamar saja ia sudah sangat khawatir, maka apalagi dosa yang dilakukan secara terbuka. Oleh karenanya ia sangat memohon ampunan Allah subhaanahu wa ta’aala atasnya.
Sungguh luar biasa, ketigabelas poin di atas jelas merupakan dosa dan kesalahan yang sangat sering kita lakukan. Betapa beruntungnya ummat Islam diajarkan oleh Nabi mereka suatu doa yang sungguh diperlukan dan boleh diamalkan setiap hari
Ya Allah, limpahkanlah sholawat dan salam kepada Nabi-Mu Muhammad S.W.T.
Sungguh, bila duduk serumah baru akan nampak dan kenal si dia sepenuhnya. Masa bercinta, hanya separuh kita kenal.
Masuk fasa rumah tangga, pasti akan berdepan dengan kekurangan dan kelemahan. Bukan mudah nak bahagia selepas kahwin. Banyak ujian yang menunggu.
Bila Dah Duduk Serumah
Itulah orang kata, kalau kita cari kebaikan maka yang baik lah kita jumpa. Namun jika selalu mencari keburukan, yang nampak cuma bahagian yang buruk.
Nak-nak pula memang dah tak serasi sangat, kesannya hubungan makin berjauhan dan langsung tak boleh ngam! Cuba renungkan perkongsian saudara Abd Ghani Haron ini, moga kita boleh berubah dan buang yang keruh.
Pesan ayah saya,
“Kita ibarat memiliki kain sesentung, tarik menutup kepala, kaki terbuka, tarik tutup kaki, kepala terbuka.”
“Teringat zaman hidup susah dulu, kain pelekat sehelailah menjadi selimut, kaki kena di lipat atau kerekot untuk tutup semua anggota.
Maksud ayah, kita tak mungkin sempurna semuanya.
Anak yang dianugerah Tuhan takkan semua memenuhi impian kita. Kelapa setandan, bukan semua berisi, pisang setandan bukan semua sama besar, jari ditangan bukan semua sama panjang. Dengan yang demikian redalah pada kekurangan yang ada pada anak, bersyukurlah kepada penganugerah Tuhan, yang terkurang itu ujian Allah, peluang untuk bersabar dan berusaha.
Setiap Orang Tak Sempurna
Suami isteri nampak sempurna segalanya, masa belum berkahwin, bila dah duduk serumah nampaklah kudis sana sini, cacat cela sana sini. Itulah hakikat kekurangan untuk kita redha, bersyukur dan bersabar. Jangan melihat isteri saja yang kurang, diri sendiri tetap ada kekurangannya cuma tidak mungkin kita melihat dalam diri sendiri. Kalau nak tahu, bertanyalah kepada isteri yang melihatnya dari luar.
Tidak semua rakan dan pekerja kita sempurna. Terimalah kekurangan mereka dengan berlapang dada, membetulkan apa yang tidak kena, menambah apa yang terkurang. Jika anda seorang guru, ingatlah murid anda ibarat jari tangan yang tidak sama panjang. Pencapaian, perangai, kebolehan adalah berbeza, bersabarlah, bertekunlah untuk memperbaiki, padamkan percikan api kemarahan, kerana semua mereka juga ciptaan Allah.
Kita ibarat kain sesentung, tutup kepala kaki terbuka, tutup kaki kepala terbuka. Bersabarlah, berlapang dadalah. Jika anda memarahi anak orang lain, ibubapanya pasti terasa.
Jangan Terlalu Mencari Kekurangan Orang
Jika anda menyatakan kekurangan seorang, ibubapanya akan terasa. Apakah anda tidak takut jika anda memarahi atau menyatakan kekurangan seseorang, anda akan dimarahi oleh Tuhan yg mencipta mereka?
Inilah hakikat mengapa kita kena mengawal kemarahan, apalagi kepada manusia. Berpada pada dan berhati hatilah, marah mungkin pada perlakuan, jangan marah pada sifatnya. Jika anda merasa anda seorang yang baik marilah kita menjadi insan yang lebih baik.
Lubuk konten untuk inspirasi bakal – bakal pengantin. Pengantin kini di seeNI. Download seeNI sekarang!
Doa merupakan senjata bagi umat Islam. Malah Al-Quran juga adalah sumber penawar baik daripada segi zahir mahupun batin. Justeru, sebagai suami isteri menjadi kewajipan suami untuk membimbing isteri dan keluarga mendekatkan diri dengan agama, selain menuntut apa yang disuruh dan meninggalkan apa yang dilarang sebagai senjata untuk miliki rumah tangga bahagia.
Suami isteri yang sedang berdepan dengan masalah elok menjadikan wirid dan doa Al-Mathurat ini sebagai amalan di waktu pagi dan petang. Bahkan banyak ganjaran untuk rumah tangga yang anda berdua boleh peroleh dengan mengamalkan Al-Mathurat. Pasti selepas anda sudah mengetahui ganjarannya, anda akan rasa sayang untuk meninggalkannya walaupun satu doa.
Kelebihan Mengamalkan Al-Mathurat
1. Tidak dihampiri syaitan
2. Rumah dan keluarganya terselamat daripada perkara yang tidak diingini.
3. Allah mencukupkannya dengan apa yang sangat diperlukan dari segi urusan dunia dan akhirat.
4. Orang yang membacanya kemudian dia mati pada hari atau malam tersebut maka Allah akan menjamin untuknya syurga.
5. Selamat dari segala sesuatu.
6. Allah menyempurnakan nikmatnya ke atas orang yang membacanya.
7. Diredhai Allah SWT.
8. Tidak ada sesuatu yang mendatangkan mudarat ke atasnya.
9. Terhindar daripada syirik.
10. Selamat dari bisa atau sengatan semua makhluk yang beracun.
11. Dimudahkan menyelesaikan hutang-hutang.
12. Berhak untuk mendapat syafaat pada hari kiamat.
13. Membacanya di waktu pagi akan dipelihara Allah SWT hingga ke petang. Siapa yang membacanya di waktu petang akan dipelihara hingga ke waktu pagi.
14. Mengamalkannya umpama mengamalkan sunnah Rasulullah SAW dari sudut zikir dan berdoa, dan pelbagai lagi kelebihan.
Amalan Suami Isteri
Jika anda berada di sebelah suami yang sedang memandu, bacakanlah wirid dan doa harian ini. Biar suami di sebelah mendengar bacaan anda. Ikut tertibnya, jika perlu membaca tiga kali sehingga habis sebagaimana yang terkandung dalam buku Al Mathurat.
Ada bahagian wirid dan doa yang perlu diperhatikan dengan teliti terutamanya ketika membaca sebelah pagi atau petang. Ada beberapa bahagian ayat perlu diubah mengikut masa membacanya. (boleh rujuk buku Al Mathurat)
Sebaiknya, bacalah sampai doa terakhir dalam Al Mathurat. Kadangkala kerana ingin cepat, kita mengelak daripada membaca wirid dan doa ini sampai habis. Terjemahan doa ini sahaja membaca makna yang cukup besar dalam menyatukan hati-hati insan yang dekat dengan pengamalnya.
Andai anda sedang berselisih dengan suami atau isteri, bacalah doa akhir ini kerana ia mampu menyatukan hati, selain mengeratkan lagi hubungan kasih sayang antara pasangan malah anak-anak.
Agar hidup yang baharu dibina diberkati dan dilindungi, cuba ikhtiar dengan pendekatan Islam. Nescaya kehidupan sebagai suami dan isteri akan mendapat rahmat juga keberkatan daripada Allah SWT.
Doa Akhir
“Ya Allah, menjelanglah kini malam (ciptaan)-Mu, beredarlah sudah siang-Mu, inilah keluhan suara dan pinta para du‘at-Mu. Maka oleh itu ampunkanlah dosaku. Ya Allah, engkau mengetahui bahawa hati-hati ini… (bayangkan wajah rakan seperjuangan) telah berkumpul kerana mengasihi-Mu, bertemu untuk mematuhi (perintah-Mu), bersatu memikul beban dakwah-Mu. Hati-hati ini telah mengikat janji setia mendaulat dan menyokong syariat-Mu. Maka eratkanlah Ya Allah ikatannya.
Kekalkan kemesraan antara hati-hati ini. Tunjukkanlah kepada hati-hati ini dengan pengetahuan sebenar tentang-Mu.
Jika engkau mentakdirkan mati maka matikanlah pemilik hati-hati ini sebagai para syuhada dalam perjuangan agama-Mu. Engkaulah sebaik-baik sandaran dan sebaik-baik penolong.
Ya Allah, perkenankanlah permintaan ini. Ya Allah restuilah dan sejahterakanlah junjungan kami (Nabi) Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat baginda semuanya.”
* Ketika membaca doa ini, niatkanlah untuk suami/isteri dan jangan lupa menyebut namanya.
Pengertian Al-Mathurat
1. Al-Mathurat merupakan wirid dan doa harian yang diamalkan oleh Rasulullah SAW. Ia disusun dan dihimpunkan oleh al-Imam As-Syahid Hasan Al-Banna berdasar dalil-dalil sahih. Rasulullah SAW adalah orang yang paling mengetahui betapa besarnya ganjaran yang diperoleh daripada amalan doa dan wirid ini.
2. Terdapat dua jenis yang boleh dibaca iaitu Sughra dan Kubra. Andainya anda diburu waktu, sudah memadai membaca jenis Sughra kerana surah pilihan dan doanya lebih ringkas.
3. Wirid, doa, zikir dan istighfar dalam Al-Mathurat ini akan memantapkan jiwa di samping memiliki keutamaan dalam segala aspek kehidupan. Mendidik hati agar sentiasa merindui Ilahi, memberi kelapangan hidup dan kesihatan jasmani.
4. Bagi seorang Muslim masanya tidak berlalu begitu saja. Di kala pagi dan petang, dia sentiasa bertasbih, istighfar, tahmid dan berdoa kepada Allah SWT dengan zikir yang ma’thur (yang berasal daripada Nabi SAW).
5. Jika sesiapa mengamalkan zikir Al-Mathurat, anda akan merasakan perbezaannya dengan hari-hari yang tidak dimulakan dengan zikir Al-Mathurat. Begitulah kekuatan doa dan wirid dalam Al-Mathurat yang dianggap senjata orang mukmin.
Sumber: Iluvislam
Lubuk konten untuk inspirasi bakal – bakal pengantin. Pengantin kini di seeNI. Download seeNI sekarang!