Seorang wanita di Facebook, Nur Aliah Mohd Nor baru-baru ini telah berkongsi tentang teknik powerful words di dalam doa yang patut kita gunakan setiap kali kita menadah tangan kepada Allah. Untuk bakal pengantin, mungkin inilah masa untuk anda banyakkan masa berdoa agar perjalanan majlis juga rumahtangga yang bakal dibina kekal berpanjangan.

Teknik 1: Berilah kekuatan vs lapangkan kesulitan

Sebelum ni kita selalu berdoa,
“Ya Allah berikanlah aku kekuatan”.

Jika doa begini, maka Allah akan sentiasa menguji hambaNya untuk test kekuatan kita.

Jadi doa yang kita boleh betulkan ialah,
“Ya Allah lapangkan kesulitan apa yang aku hadapi hari ini, Ya Allah keluarkanlah aku dari kesulitan ini, Ya Allah bantulah diriku ini.”

Teknik 2: Berilah vs kurniakanlah

Sebelum ni kita selalu berdoa,
“Ya Allah BERILAH aku..”

Jadi cara doa yang kita boleh betulkan ialah,
“Ya Allah KURNIAKANLAH aku..”

Sebab bila kita sebut BERI, bila-bila masa Allah boleh ambil nikmat tersebut. Jika sebut KURNIA, maka Allah akan kurniakan sesuatu pada kita sampai bila-bila masa, InshaaAllah.

Teknik 3: Dimurahkan rezeki vs dilimpahkan rezeki

Sebelum ni kita selalu berdoa,
“semoga DIMURAHKAN rezeki.”

Jadi cara doa yang kita boleh amalkan ialah,
“semoga DILIMPAHKAN rezeki yang berpanjangan dan berkat.”

Bila kita sebut “dilimpahkan”, maka benar Allah betul-betul limpahkan rezeki yang sangat banyak, berbanding dengan dimurahkan, sebab bila sebut murah, Allah berikan rezeki yang biasa dan mencukupi sahaja.

Teknik 4: Tambahkanlah
Satu lagi perkataan selain dilimpahkan, boleh juga guna perkataan TAMBAHKANLAH. Dan ini doa yang boleh kita amalkan bersama setiap kali dalam sujud terakhir kita.

“Ya Allah, TAMBAHKANLAH bagiku rezeki yang banyak lagi halal, iman yang benar, ilmu yang bermanfaat, kesihatan yang baik, kecerdikan yang tinggi, hati yang bersih dan kejayaan yang besar.”

Teknik 5: Cara mengaminkan doa

Sebelum ni kita selalu meng’amin’kan doa begini,
“Amin Ya Rabbal Al-Amin.”

Jadi cara yang lebih baik untuk kita amalkan bersama-sama adalah,
“Amin Ya Allah Ya Mujib”.

Sebab maksud Mujib ni ialah memakbulkan. Kita bersungguh-sungguh nak Allah makbulkan doa kita ni, jadi sebut dengan penuh yakin Ya Mujib.

Teknik 6: Doa untuk orang lain

Sebelum ni kita selalu berdoa dengan cara kita ‘mengarahkan’ Allah untuk cepat-cepat keluarkan kita dari masalah-masalah yang kita hadapi.

Jadinya doa yang terbaik kita boleh amalkan sambil mendoakan juga untuk orang lain, adalah dengan cara ini,

“Allah.. Allahu Robbunaa.. Laa Nusyriku Bihii Syai’a”,

(Allah adalah Rabb kami yang kami tidak pernah sekutukan dengan siapa pun)

Baca 100x, doa ketika beramai-ramai.

“Allah.. Allahu Rabbi.. Laa Usriku Bihi Syai’a”,

(Allah adalah Rabbku yang aku tidak sekutukan dengan siapa pun)

Baca 100x, doa apabila seorang diri.

Kenapa kita baca doa atau zikir ini adalah sebab doa ini penyingkir kesulitan, kesusahan, kegelisahan, kekhuatiran dan keresahan.

Sekali gus doa ini boleh menghilangkan beban hutang, beban hati, beban fikiran, serta sangat baik sekali buat bantu sahabat-sahabat kita dalam mencapai hajat-hajat mereka.

Teknik 7: Doa ketika bersedekah
Sebelum ni kalau di masjid nak sedekah tu, mungkin ada yang sedekah dan berlalu pergi macam tu je tanpa berdoa, atau mungkin ada yang berdoa dan terlalu mengharapkan Allah bagi rezeki cepat-cepat kat kita. Allahu.

Jadi InshaaAllah selepas ini, betulkan niat kenapa kita nak sedekah dan berdoalah dengan bersungguh-sungguh kepada Allah,

“Ya Allah aku sedekahkan sejumlah ini kerana untuk digunakan demi mencari redhaMu. Semoga sedikit sumbangan ini dapat menghapuskan segala dosa-dosaku yang membuka segala pintu rezeki yang tidak pernah ku duga.”

Teknik 8: Doa orang yang terlalu sibuk berniaga

Doa di bawah ini adalah khusus untuk orang yang sibuk berniaga siang malam, solat pon kadang hujung waktu dan lebih sedih lagi sampai tak ada masa nak spend time bersama dengan keluarga tersayang.

Faktor jadi macam ini mungkin antara sebabnya doa kita tak spesifik minta kepada Allah. Jadi, InshaaAllah doa di bawah ini dapat membantu anda yang berniaga.

“Ya Allah ilhamkanlah kami dengan perniagaan ini dapat membawa kami dekat denganMu, yang membuatkan kami banyak masa untuk beribadat denganMu, banyak masa bersama suami/isteri, anak-anak kami serta ahli keluarga kami. Ya Rabb, kurniakanlah kami jutawan Islam yang kembali menegakkan ekonomi Islam. Dan Engkau kurniakanlah kami hamba-hambaMu yang menyebarkan dakwah dalam berniaga.”

Teknik 9: Doa mendapatkan zuriat

Sebelum ni kita selalu berdoa,
“Ya Allah kurniakanlah kami zuriat, anak yang soleh dan solehah”.

Dan setiap kali tak dapat pasti kita akan rasa kecewa. Jadi doa yang boleh kita amalkan bersama adalah,

“Ya Allah sekiranya dengan mempunyai zuriat dapat mendekatkan diriku dengan diriMu, maka makbulkanlah Ya Allah, sekiranya dengan mempunyai anak membuatkan Engkau melihatku, maka kurniakanlah anak yang soleh dan solehah. Kerana Engkau sebaik-baik perancang dan Engkaulah Tuhan Yang Maha Mengetahui atas segala sesuatu.”

Teknik 10: Zahirkan kesyukuran sebelum membuat permintaan

Paling penting sekali adalah tips yang terakhir ini, kita dah berdoa bersungguh-sungguh ni dan dah tukar cara berdoa kita. Namun kita terlupa, untuk bersyukur kepada Allah swt terlebih dahulu.

Sebab barangsiapa yang bersyukur, Allah akan tambahkan lagi nikmat buat dirinya. Waktu terbaik untuk kita ucapkan kesyukuran kita adalah setiap pagi bangun je dari tidur dan juga waktu malam sebelum tidur, buat terapi kesyukuran iaitu 7 rasa kesyukuran kita kepada Allah swt. Contohnya begini,

“Syukur Alhamdulillah terima kasih Ya Allah..
aku bersyukur masih lagi bernafas pada pagi ini, aku bersyukur Engkau kurniakanku kesihatan yang baik, aku bersyukur Engkau kurniakanku rezeki yang melimpah ruah buat diriku..”

Rasulullah SAW dalam sabdanya bahkan mengatakan jika mayoritas penduduk neraka adalah wanita. Di sana, kaum hawa didera dengan beragam siksa. Bukan tanpa alasan, siksaan ini merupakan balasan atas tindakan di dunia yang bertentangan dengan ajaran.

Salah satu siksaan yang diterima adalah dipakaikan dua gelang dari api neraka. Tidak terbayangkan bagaimana panasnya ketika gelang ini menyentuh kulit. Namun, tidak ada lagi ampunan pada hari itu, yang ada hanya jeritan memohon ampunan yang sia-sia. Siapa wanita ini dan apa dosanya?

Ternyata wanita yang akan dipakaikan gelang oleh Allah SWT dari api neraka saat hari kiamat kelak adalah wanita yang gemar menggunakan perhiasan akan tetapi mereka tidak mengeluarkan zakat atas perhiasan tersebut.

Banyak wanita yang menjadikan perhiasan sebagai penunjang penampilan mereka. Tidak hanya itu, kaum hawa juga menjadikan perhiasan untuk menunjukkan kelas sosial di masyarakat serta untuk meningkatkan kepercayaan diri.

Akan tetapi, jika perhiasan tersebut tidak dipergunakan sesuai dengan tuntunan syar’i maka mereka bisa terjerumus dalam lembah dosa. Seperti penggunaannya untuk tujuan pamer, kesombongan, untuk menarik pria yang bukan mahram. Terlebih lagi apabila wanita tersebut tidak mengeluarkan zakat atas perhiasan yang mereka pergunakan.

Diceritakan dari Amr bin Syu’aib dari bapak dari kakeknya, ia berkata bahwa, “Ada seorang wanita yang datang kepada Rasulullah bersama dengan anak wanitanya, di tangannya ada dua buah gelang besar yang terbuat dari emas. Maka Rasulullah pun bertanya kepadanya, “Apakah engkau telah mengeluarkan zakat emas itu?” Wanita itu menjawab, “Belum.” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apakah engkau akan merasa senang jika nanti Allah akan memakaikan kepadamu pada hari kiamat dengan dua gelang dari api neraka.” Wanita itu pun lalu melepas kedua gelangnya dan memberikannya kepada Rasulullah sambil berkata, “Keduanya untuk Allah dan Rasul Nya.” (HR. Abu Daud no. 1563 dan An Nasa’i no. 2479. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini hasan)

Allah Ta’ala berfirman dalam surat At-Taubah ayat 34-35 bahwa, “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya di jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.

Pada hari di panaskan emas perak itu dalam neraka jahannam , lalu di bakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.”

Dari Abu Hurairah menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa saja yang memiliki emas atau perak namun tidak mengeluarkan zakatnya maka pada hari kiamat nanti akan disepuh untuknya lempengan yang terbuat dari api neraka, lalu dipanaskan dalam api neraka Jahannam, kemudian disetrika dahinya, rusuk dan punggungnya dengan lempengan tersebut.

Setiap kali lempengan itu dingin maka akan disepuh lagi dan disetrikakan kembali kepadanya pada hari yang ukurannya sama dengan lima puluh ribu tahun. Kemudian ia akan melihat tempat kembalinya apakah ke surga ataupun ke neraka.” (HR. Muslim no. 987)

Dari Asma’ binti Yazid, ia berkata, “Aku masuk bersama bibiku untuk menemui Rasulullah dan ketika itu bibiku memakai beberapa gelang dari emas. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian bertanya kepada kami, “Apakah kalian sudah mengeluarkan zakat emas ini?” Kami jawab, “Tidak.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidakkah kalian merasa takut kalau nantinya Allah akan memakaikan kepada kalian gelang dari api neraka. Oleh sebab itu, keluarkanlah zakatnya.” (Lihat Jaami’ Ahkamin Nisa’, 2: 155-156)

Seperti halnya zakat yang dikeluarkan pada emas dan perak, kita juga wajib untuk megeluarkan zakat perhiasan setiap tahunnya. Namun dengan catatan saat sudah mencapai haulnya yaitu 1 tahun hijriyah dan selama masih mencapai nisbab.

Adapun ketentuannya yaitu, nisbab emas adalah sebesar 20 dinar atau setara dengan 85 gram emas dan perak adalah 200 dirham setara dengan 595 gram perak.

Jadi apabila kita mempunyai emas dan perak uang sudah masuk nisbab nya maka wajib bagi kita untuk mengeluarkan zakatnya sebanyak 2,5 %.

Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada kewajiban atas kamu sesuatu pun yaitu dalam emas sampai memiliki 20 dinar. Jika telah memiliki 20 dinar dan telah berlalu satu haul, terdapat padanya zat 1/2 dinar. Selebihnya dihitung sesuai dengan hal itu, dan tidak ada zakat pada harta, kecuali setelah satu haul” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).

Semoga dengan mengetahui hal ini dapat membuat kita menjadi hamba yang lebih bertakwa dan mampu menjalankan kewajiban sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Allah SWT.

Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami Artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar Artikel ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

Sumber : Bahasa hati 

Siapa yang baharu je melangsungkan perkahwinan tahun ni, cara bertoleransi untuk balik kampung siapa lebih demokrasi. Maklumlah, tahun pertama. tentunya masing-masing nak jaga hati pasangan. Yang selalu jadi isu, bila pasangan yang dah lama kahwin tapi masih tak faham sistem penggiliran.

Tahun ni lebih parah kerana sudah dua tahun berturut-turut kita tidak dapat berhari raya di kampung kerana sekatan jalanraya akibat PKP. Macam manalah agaknya perbincangan tu boleh jadi diakhiri dengan kata persetujuan dari kedua-dua pihak?

Buat yang bermasalah baca  perkongsian tip oleh Mek ila ini . Moga tahun ini anda dan pasangan dapat pulang beraya ke rumah ibu dan ayah dengan gembira.

Jangan gaduh, gunakan psikologi
Dah bertahun-tahun pasangan kita membuat keputusan sendiri. Baginya beraya di kampung dia sahaja yang penting. Jadi bukan mudah nak mengubah keadaan ini. Silap cara, boleh bergaduh dibuatnya. Jadi, cubalah pembaca semua tanyakan soalan-soalan berbentuk psikologi ini kepadanya.Janganlah tiru bulat-bulat, tapi ubahlah ikut kesesuaian dan kisah masing-masing.

Awak, awak sayang tak kat ayah dan mak ayah awak. Mestilah, saya sayang. Kan mereka mak ayah saya.
Bertuahnya mak ayah awak kan. Ada anak macam awak. Mestilah. Eh kenapa awak tanya. Awak tak sayang ke mak ayah awak? Takdelah sayang sangat pun. Sebab tu saya tak kisah pun kalau tak dapat balik beraya dengan mereka. Whatt?? Biar betul awak ni.

Kalau perbualan berakhir begini dan mood pasangan boleh ok, bolehlah  cucuk jarum pula.

Siapa yang tak sayang mak ayah kan? Kalau awak sayang mak ayah awak sebab dah lahir dan besarkan awak. Saya juga begitu.Kalau awak beria dan berkeras nak balik ke kampung sebab sayangkan mak ayah awak, saya pun begitu.

Kalau mak ayah awak sedih sebab kita tak balik beraya tahun ni cuba bayangkan perasaan mak dan ayah saya sebab dah bertahun kita tak balik beraya 1 syawal dengan mereka. Bezanya saya terpaksa mengalah sebab saya sayangkan keluarga saya dan tak nak kita berpisah kalau kita beraya berasingan nanti.

Perbualan seterusnya pandai-pandailah anda nak teruskan ok. Just keep cool dan ingat jangan bertengkar. Hentikan perbincangan jika pasangan jadi marah. Next time bila ada masa bolehlah sambung lagi.

Beraya di mana-mana pun sama
Sebelum anda nak bergaduh tentang pulang beraya, sematkan tips ini di dalam hati masing-masing. Sebenarnya beraya di mana-mana pun sama asalkan dapat  bersama keluarga kecil kita. Keluarga kecil ini tentulah pasangan dan anak-anak kita. Kenapa Mek ila kata begitu?

Bayangkan tahun ini pasangan kita dihantar bertugas di luar negara seperti yang selalu terjadi kepada perajurit negara. Apa perasaan korang? Beraya tanpa pasangan di sisi. Nak makan ketupat pun pasti tak lalu kan? Atau anak-anak kita ada yang masuk hospital sebab sakit. Tentu kita juga tak lalu nak beraya ataupun nak pulang ke kampung.

Jadi bersyukurlah atas nikmat dapat beraya bersama-sama walaupun masih tak tahu lagi destinasi perayaan kita.

Kaitkan Dengan Anak-Anak

Kalau anda yang dah ada anak, bolehlah kaitkan pula dengan anak-anak.

Bila anak-anak dah besar nanti dan dah berkahwin, mesti kita rasa sunyi kan. Lebih-lebih lagi kalau waktu raya. Mana tahu menantu kita tu asyik nak balik rumah mak dia je macam awak? Kesian kita nanti. Tiap tiap tahun beraya berdua je. Kalau saya pergi dulu, agaknya awak kena beraya sorang-sorang kan?

Haha, tengok tu. Kan dah kena tembak lagi.

Tu antara contoh-contoh yang Mek ila berikan pada kawan tadi. Alhamdulillah jangan tak caya, tahun lepas kawan Mek ila tu dapat mengajak pasangannya balik ke kampung beraya bersama keluarganya. Malah pasangannya juga makin mengerti erti kasih sayang sebenar selepas melalui perkara ini.

Kewajipan kepada ibu bapa dan ibu bapa mertua adalah sama

Di dalam Islam, kewajipan mentaati ibu bapa kandung dan ibu bapa mertua adalah sama dan tiada bezanya. Maka jangan sesekali kita membezakan mereka. Seandainya keadaan mengizinkan,bergilir pulang ke kampung adalah perkara yang baik bagi menjaga keharmonian rumah tangga. 

Namun begitu, bergilir juga bukanlah satu kewajipan. Jika ada perkara-perkara yang tidak mengizinkan seperti ibu bapa kita atau pasangan lebih memerlukan kehadiran kita, maka utamakanlah mana yang lebih utama.

Tidak rugi mengalah dan beralah kerana suatu masa nanti perkara yang sama juga akan berlaku pada kita. Kita juga akan tua dan berada di tempat ibu bapa/ ibu bapa mertua kita. Malah anak-anak juga pastinya mengikuti dan mengamalkan nilai-nilai mulia yang telah kita ajar dan sematkan di jiwa mereka sejak mereka kecil lagi.

Kalau kita sendiri tidak mentaati dan menghormati ibu bapa, mungkinkah anak-anak kita nanti akan menghormati kita?

Salam Sayang & Moga KedatanganHari Raya Tahun ini akan mengeratkan lagi ikatan kekeluargaan antara kita. Amin !

Sumber: http://www.raikankasih.com