Buat bakal pengantin pastinya mereka ingin kongsikan hari bahagia mereka kepada rakan-rakan tidak kira jauh ataupun dekat. Kad jemputan sememangnya ‘list’ utama buat bakal pengantin untuk menjemput orang ramai menghadiri majlis mereka. Jom kita tengok antara kad kahwin yang boleh anda buat untuk majlis anda nanti.
Download seeNI sekarang!
KLIK DI SEENI
Pasangan Pengantin Baru, Dah Betul-Betul Decided Nak Raya Rumah Siapa Dulu Tahun Ini?
Perkara ini biasanya menjadi pertelingkahan di antara pasangan yang baru berkahwin. Isteri akan menggunakan hujahnya tersendiri dan si suami pula menggukakan kuasanya sebagai ketua keluarga yang mesti dipatuhi.
Ada teknik tip untuk anda berdua membuat keputusan.
1.” Bapa perempuan itu berkata (kepada Musa): “Aku hendak mengahwinkanmu dengan salah seorang dari dua anak perempuanku ini, dengan syarat bahawa engkau bekerja denganku selama delapan tahun; dalam pada itu, jika engkau genapkan menjadi sepuluh tahun, maka yang demikian itu adalah dari kerelaanmu sendiri. Dan (ingatlah) aku tidak bertujuan hendak menyusahkanmu; engkau akan dapati aku Insya Allah, dari orang-orang yang baik layanannya”. Al Qashash:27
Kalaulah ingin merujuk ayat di atas, pengantin lelaki kena berkorban tinggal bersama ayah mertua dan membantunya selama 8 tahun. Tetapi dengan keadaan sekarang perkara ini tidak mungkin boleh berlaku.
Namun kita boleh ikuti konsepnya. Iaitu dalam tempuh 8 tahun sang suami utamakan rumah mertuanya dahulu. Dalam kes pulang beraya ke kampong, elok utamakan rumah isterinya.
2.Orang perempuan banyak menggunakan emosi dan perasaannya dalam setiap urusannya. Sedangkan lelaki hanya fokus mindanya kepada sesuatu tugasan. Dia boleh abaikan emosi dan perasaannya. Oleh itu, isterilah yang lebih terkesan menyambut hari raya pertama. Apa lagi dengan status dia sebagai seorang isteri. Jiwanya pasti mengelabah untuk pertama kalinya menyambut raya di rumah orang lain. 1001 macam dalam fikiran yang menghantuinya. Oleh itu raya pertama di rumah isteri.
3.Jika isteri ini telah ada bilik tidur khas di rumahnya dan suaminya pula tiada bilik khas untuk di rumahnya. Ini akan menyebabkan isteri tidak selesa jika terpaksa berkongsi bilik persalinan dengan ipar-iparnya. Oleh itu elok raya pertama di rumah isteri. Tetapi jika suaminya memang ada bilik khas, sila rujuk tip 1 dan 2 di atas.
4.Tetapi kalau sepanjang ramadhan, pasangan ini tinggal di rumah isterinya, maka eloklah susun strategi untuk berhari raya pertama di rumah kampong suaminya.
5.Jika suami adalah anak tunggal, Dinasihatkan buat rancangan untuk berpuasa 2-3 hari awal di rumah kampong isteri. Kemudian berhari raya pertama di rumah suami. Sebab kehadiran anak tunggal dengan isterinya ini memberi kesan positif bertambah sayang ibu mertua kepada anak menantunya.
Selamat berbincang.
Kredit : Fb Pak Utih’s Page
Download seeNI sekarang!
KLIK DI SEENI
Nak Kahwin Janganlah Malas-Malas, Cuba Amalkan Doa Ini Agar Kemalasan Dan Kedegilan Dijauhkan
Cubalah amalkan doa ini.
Isi doa ini jika kita renungkan dalam-dalam ternyata sangat mencakup berbagai permintaan yang sangat kita perlukan. Sebab semuanya sering mewarnai kehidupan sehari-hari manusia.
Cuba perhatikan:
رَبِّ اغْفِرْ لِي خَطِيئَتِي وَجَهْلِي وَإِسْرَافِي فِي أَمْرِي كُلِّهِ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي خَطَايَايَ وَعَمْدِي وَجَهْلِي وَهَزْلِي وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِي اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau biasa berdo’a dengan do’a sebagai berikut; “Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kebodohanku, dan perbuatanku yang berlebihan dalam urusanku, serta ampunilah kesalahanku yang Engkau lebih mengetahui daripadaku. Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kemalasanku, kesengajaanku, kebodohanku, gelak tawaku yang semua itu ada pada diriku. Ya Allah, ampunilah aku atas dosa yang telah berlalu, dosa yang mendatang, dosa yang aku samarkan dan dosa yang aku perbuat dengan terang-terangan, Engkaulah yang mengajukan dan Engkaulah yang mengakhirkan, serta Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (HR Bukhari – Shahih)
Tema utama dalam doa ini adalah seorang hamba Allah S.W.T. memohon ampunan-Nya. Setidaknya ada tiga belas poin yang diajukan hamba tersebut kepada Rabb-nya. Semuanya ia harapkan diampuni oleh Allah S.W.T. :
#Pertama
“Ya Allah, ampunilah kesalahanku”. Kesalahan dapat mencakup perintah Allah yang dilalaikannya atau larangan Allah yang dilanggarnya.
#Kedua
“Ya Allah, ampunilah kebodohanku”. Manusia tidak luput dari kebodohan. Tidak ada manusia yang memiliki pengetahuan sempurna. Dan kebodohan seseorang seringkali menyebabkan tingkahlaku yang tidak terpuji. Sehingga ia perlu memohon ampunan Allah subhaanahu wa ta’aala atas kebodohan dirinya.
#Ketiga
“Ya Allah, ampunilah perbuatanku yang berlebihan dalam urusanku”. Terkadang kita mengerjakan suatu perbuatan secara tidak adil atau tidak proporsional. Perbuatan berlebihan tersebut sangat mungkin menyakiti hati bahkan menzalimi orang lain. Maka kita berharap ampunan Allah atas perbuatan berlebihan di dalam berbagai urusan.
#Keempat
“Ya Allah, ampunilah kesalahanku yang Engkau lebih mengetahui daripadaku”. Manusia sering mengerjakan kesalahan tanpa ia menyadarinya. Orang lain boleh jadi dengan mudah melihat kesalahannya, tetapi ia sendiri tidak menyadarinya. Maka untuk urusan seperti ini seorang mukmin memohon ampunan Allah Yang Maha Tahu segala sesuatunya. Seorang mukmin mengakui jika Allah S.W.T. merupakan Dzat Yang Maha Tahu perkara yang ghaib maupun nyata, maka iapun mengembalikan segenap dosa yang ia sendiri tidak ketahui kepada Allah subhaanahu wa ta’aala. Yakin bahwa Allah pasti jauh lebih mengetahui dosa yang dilakukan hamba-Nya daripada si hamba itu sendiri.
#Kelima
“Ya Allah, ampunilah kesalahanku”. Manusia bisa terlibat di dalam banyak kesalahan. Maka ia memohon kembali ampunan Allah atas kesalahannya padahal sebelumnya ia telah mengajukannya kepada Allah S.W.T.
#Keenam
“Ya Allah, ampunilah kemalasanku”. Kemalasan dapat menjadi musuh utama yang menyebabkan seseorang menunda bahkan melalaikan suatu kewajiban yang mestinya ia kerjakan. Pengakuannya di hadapan Allah bahwa dirinya terkadang dilanda kemalasan jelas mesti disertai dengan permohonan ampunan Allah atasnya.
#Ketujuh
“Ya Allah, ampunilah kesengajaanku”. Harus diakui bahwa terkadang kita secara sengaja melakukan suatu kesalahan. Entah karena emosi, atau terpengaruh lingkungan atau berbagai alasan lainnya. Yang jelas, semua kesengajaan itu mesti kita istighfar, mesti kita mintakan ampunan Allah atasnya.
#Kedelapan
“Ya Allah, ampunilah kebodohanku”. Subhaanallah, ternyata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sangat mengerti akan kelemahan kita yang satu ini. Manusia memang selalu kekurangan ilmu sehingga ia mustahil luput dari kebodohan. Sehingga permohonan ampunan Allah atas kebodohan diri perlu diajukan berulang-kali.
#Kesembilan
“Ya Allah, ampunilah gelak tawaku yang semua itu ada pada diriku.” Apakah tertawa itu berdosa? Tentunya tidak. Tetapi bila dilakukan secara tidak proporsional ia akan mendatangkan masalah. Allah subhaanahu wa ta’aala berfirman:
فَلْيَضْحَكُوا قَلِيلا وَلْيَبْكُوا كَثِيرًا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS At-Taubah 82)
Sementara itu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
وَاللهِ لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا
“Demi Allah, andai kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian jarang tertawa dan sering menangis.” (HR Tirmidzi – Shahih)
#Kesepuluh
“Ya Allah, ampunilah aku atas dosa yang telah berlalu”. Kita perlu berhati-hati terhadap dosa yang pernah kita lakukan di masa lalu. Sebab boleh jadi dosa tersebut belum sempat kita istighfari di waktu itu. Maka saat ini kita akui dan sesali di hadapan Allah subhaanahu wa ta’aala. Bahkan kita mohonkan ampunan Allah atasnya.
#Kesebelas
“Ya Allah, ampunilah aku atas dosa yang mendatang”. Seorang mukmin sadar jika hidupnya bukan hanya terdiri atas masa lalu dan masa kini. Tetapi juga meliputi masa yang akan datang. Demikian pula dengan dosa yang dikerjakan. Ia tidak hanya terjadi di masa lalu dan masa kini semata. Tetapi tentunya sangat mungkin bisa terjadi di masa mendatang. Oleh karenanya dengan penuh kejujuran ia mengharapkan ampunan Allah atas dosa yang mendatang. Dan tentunya ini tidak boleh dilandasi niat buruk berrencana dengan sengaja berbuat dosa di masa mendatang.
#Keduabelas
“Ya Allah, ampunilah aku atas dosa yang aku samarkan”. Seorang mukmin sangat khawatir dengan dosa yang ia lakukan sembunyi-sembunyi atau tersamar. Sebab ia teringat hadits sebagai berikut:
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda: “Sungguh saya telah mengetahui bahwa ada suatu kaum dari ummatku yang datang pada hari Kiamat dengan membawa kebaikan sebesar gunung Tihamah yang putih, lantas Allah menjadikan kebaikan itu debu yang beterbangan.” Tsauban berkata; “Wahai Rasulullah, sebutkanlah ciri-ciri mereka kepada kami, dan jelaskanlah tentang mereka kepada kami, supaya kami tidak menjadi seperti mereka sementara kami tidak mengetahuinya.” Beliau bersabda: “Sesungguhnya mereka adalah saudara-saudara kalian dan dari golongan kalian, mereka shalat malam sebagaimana kalian mengerjakannya, tetapi mereka adalah kaum yang melakukan perbuatan-perbuatan yang diharamkan Allah jika mereka berkhulwah (menyendiri).” (HR Ibnu Majah – Shahih)
#Ketigabelas
“Ya Allah, ampunilah aku atas dosa yang aku perbuat dengan terang-terangan”. Sedangkan terhadap dosa yang ia kerjakan secara tersamar saja ia sudah sangat khawatir, maka apalagi dosa yang dilakukan secara terbuka. Oleh karenanya ia sangat memohon ampunan Allah subhaanahu wa ta’aala atasnya.
Sungguh luar biasa, ketigabelas poin di atas jelas merupakan dosa dan kesalahan yang sangat sering kita lakukan. Betapa beruntungnya ummat Islam diajarkan oleh Nabi mereka suatu doa yang sungguh diperlukan dan boleh diamalkan setiap hari
Ya Allah, limpahkanlah sholawat dan salam kepada Nabi-Mu Muhammad S.W.T.
Amiin ya rabbal ‘aalamiin.
Sumber : soyalemon
Download seeNI sekarang!
KLIK DI SEENI
Dilema Tinggal Sebumbung Dengan Mertua? Percayalah Setiap Masalah Ada Penyelesaiannya
Bukan mudah untuk menjalani kehidupan berumah tangga. Lebih-lebih apabila anda dan pasangan tinggal bersama keluarga. Banyak hati perlu dijaga. Di sini suami/isteri di sana emak dan ayah. Pasti wujud suasana yang kurang senang ketika tinggal bersama.
Usah rasa tertekan dengan masalah yang timbul dan jangan sesekali cepat melatah. Setiap masalah ada penyelesaiannya.
Berbincang
Sekiranya terdapat perselisihan faham, cuba duduk semeja dan berbincang. Kenal pasti masalah yang dihadapi dan selesaikan dengan cara yang baik. Jangan cepat menuding jari pada mana-mana pihak. Cuba bersikap adil dan bijak. Pasti masalah dapat diselesaikan dengan baik.
Lemah Lembut Dalam Percakapan
Perkara paling penting yang anda harus ingat, mesti menjaga percakapan. Jangan sesekali meninggikan suara atau bercakap kasar. Sekiranya anda bercakap dalam nada lemah lembut dan sopan, pasti kemarahan di pihak sana akan beransur hilang. Seperti kata pepatah ‘api jangan di simbah dengan minyak’ kalau dibiarkan makin marak.
Bersungguh-Sungguh
Jika masalah yang wujud disebabkan tabiat atau sikap yang tidak menyenangkan, bimbing pasangan anda untuk berubah. Anda juga perlu tanamkan azam dalam diri yang untuk sama berubah bagi mewujudkan sebuah keluarga yang bahagia.
Bersabar
Mungkin anda telah menggunakan pelbagai cara untuk menjernihkan keadaan, namun hasilnya masih sama dan tidak berkesan. Jika perkara sebegini masih berlaku, cuba mengalah dan bersikap sabar. Tidak salah anda mengalah, kerana itu bermakna, anda mampu melawan ego kemarahan anda.
Sentiasa Bersama
Bagi pasangan yang baru berkahwin, kebiasaannya pihak wanita yang selalu mengalami masalah dengan keluarga mertua. Sekiranya isteri anda mengalami keadaan seperti itu, jangan rasa tersepit, anda perlu bijak menanganinya. Sentiasalah bersama isteri anda walau dalam apa jua keadaan sekalipun. Sekiranya isteri tidak pandai masak, anda boleh membantunya bersama di dapur.
Luangkan Masa
Sekiranya ini terjadi, cuba luangkan masa bersama keluarga untuk keluar beriadah seperti berkelah di tepi pantai, mandi manda di taman tema air, dan banyak lagi aktiviti. Pasti hubungan kalian akan lebih erat dan bahagia.
Solat Berjemaah
Solat berjemaah sangat penting dalam mewujudkan sebuah keluarga bahagia. Dengan solat berjemaah, anda dan keluarga bukan sahaja dapat merapatkan silaturahim malah rumahtangga lebih diberkati Allah SWT.
Beri Hadiah
Jangan beri hadiah ketika ulang tahun kelahiran saja, anda juga boleh memberi cenderahati pada bila-bila masa. Mungkin ia kedengaran seperti rasuah, namun jika ‘kena’ pada caranya, hadiah tersebut akan bertukar menjadi pemberian paling indah oleh anda. Sekaligus dapat memujuk hati keluarga mertua anda yang dalam kemarahan.
Tip tambahan:
- Elakkan berdebat untuk menegakkan kebenaran anda biarpun hakikatnya anda benar. Cuba beralah dan bersikap sabar.
- Sekiranya anda dimarahi oleh ibu mertua, cuba berfikiran terbuka dan fikir balik kenapa anda dimarahi. Muhasabah diri kerana ia mungkin berpunca dari anda sendiri.
- Jangan bersikap malas semasa bersama keluarga mertua.
- INGAT! Anda bersama keluarga suami, bukan keluarga anda yang selalu melayan anda bak puteri raja.
Download seeNI sekarang!
KLIK DI SEENI